Selasa, 17 November 2009

RAKUS

17 Nov 2009, oleh INAS Klepon

Tidak…

Aku tak mau itu

Tidak…

Ia sangat rakus

Singa telah mengaga

Taring-taring siap meluka

Siapa lengah dia dicengkram

Kau lengah? atau Kau Singa?

Si kecil telah dimakan

Itu biasa jawabnya

Kau membunuhnya

Untuk hidup katanya

Buas…

Sudah akrab denganku

Jambot hukum?

Tak akan pernah mengurungku

Sekarang borgol di tanganku

Tak selesai menghitung jari

Dilepasnya pula borgol itu

Tanpa aku mereka tak makan

Semakin banyak katanya

Hukum terus diremehkannya

Aku benci mendengar keangkuhannya

Tapi aku hanya serdadunya


NB: Kunjungi juga INAS di http://cetix.blogspot.com

Selasa, 10 November 2009

Nyepi

Gunung Batukaru menyimapan sisa halimun senja
Bagi pagi dan mimpi, lumut abadi
Sawah sawah di Tukad Yeh Ho
Menyepi bernaus padi

Capung capung senja
Membayangkan deburan ombak Pantai Soka

Pada ritus melasti di atas fuso
Deru mesin menjadi suci
Pada bebatelan atau warga sari

Karya : I Wayan Artika

Puisi ini digubah oleh Cemara Angin menjadi lagu (bila tidak bisa dikatakan sebagai musikalisasi puisi) dan telah dipentaskan pada beberapa kesempatan di Kampus Bawah Undiksha Singaraja dan Taman Kota Singaraja.

Deru Sore Kemarin

Lelaki di sore itu terlalu manis bagiku
Bias matahari membuat wajahnya tersenyum
Di siang itu mereka mencoba menyapanya
berikan sedikit senyuman yang tak keluar dari hati

Memang cerita ini terlalu gelap
Tapi indah untuk didengarkan
Dan memberikan sedikit kesejukan di mata pembohong
Lepas sudah hari itu
Dan mari kita bernyanyi

coretan Yoe Maybe